Monday 19 December 2011

    • Lidah walaupun lembut tidak bertulang,peranannya hebat sekali.
      Boleh membunuh dan boleh menghidupkan,
      Boleh mendamaikan dan boleh memporak perandakan,
      Boleh menghina dan boleh memuliakan,
      Boleh mempesona dan boleh meliarkan,
      Boleh menghasut dan boleh memujuk,
      ...Maka gunakanlah lidah dengan sebaik-baik`
Sesugguhnya , DI DALAM TUBUH ( MANUSIA ) ADA SEKETUL DAGING , JIKA , BAIK DAGING itu , maka , BAIKLAH SELURUH TUBUHNYA , dan , JIKA , ROSAK DAGING itu , maka , ROSAKLAH SELURUH TUBUHNYA . KETAHUILAH , bahawa DAGING itu , adalah HATI .

( Riwayat Bukhari dan Muslim )
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah.” (HR. Muslim).
“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” (QS. Luqman 31:14)
Innasholaata tanhaa ‘anilfahsyaai wal munkar (Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar (QS. Al Ankabut (29) ; 45).
IBU UTAMA
>Nabi S.A.W bersabda yang bermaksud : Ada 4 di pandang sebagai ibu yaitu :
>1) Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
>2) Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERCAKAP.
>3) Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.
>4) Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR
“Inna Sholaati Wanusuki Wamahyaaya Wamamati Lillahi Robbil ‘Alamin”, Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Rabb Alam semesta”
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An Nuur 24:31)
“Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya jika memang benar kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya.” (HR Ahmad)
Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang paling aku benci dan yang paling jauh majelisnya dari aku pada hari kiamat adalah orang yang banyak omong, yang membuat dan bicara seenaknya, serta yang menyombongkan diri (angkuh).” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Nuaim)
Rasulullah saw. bersabda, “Pukullah anak-anakmu karena meninggalkan shalat pada usia sepuluh tahun dan pisahkan tempat tidur mereka (lelaki dan perempuan) pada usia sembilan tahun, dan kawinkanlah pada usia tujuh belas tahun jika memungkinkan.” (HR Ibnus-Sunni dalam Awwalul Yaumi wal-Lail)
Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang paling aku benci dan yang paling jauh majelisnya dari aku pada hari kiamat adalah orang yang banyak omong, yang membuat dan bicara seenaknya, serta yang menyombongkan diri (angkuh).” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Nuaim)
Nabi s.a.w. bersabda,"Akan masuk syurga dari umatku 70,000 orang tanpa hisab.Berkata orang yang hadir di situ:Hai Rasulullah siapakah gerangan mereka itu?Jawab Rasulullah s.a.w.:Ialah mereka yang hanya berserah kepada Allah".(H.R. Muslim)
Hargailah sebuah persahabatan kerana Disitulah terjadinya sebuah perkenalan
Hargailah sebuah perkenalan kerana Disitunya terjadinya sebuah pertemuan
Hargailah sebuah pertemuan kerana Disitulah terjadinya sebuah perpisahan
Hargailah sebuah perpisahan kerana Disitulah terjadinya sebuah kenangan
Hargailah sebuah kenangan kerana Disitulah terjadinya sebuah kerinduan
Hargailah sebuah kerinduan kerana Itulah kurniaan Tuhan... ♥
    • Saat hati berkata "INGIN", namun qadar Allâh berkata "TUNGGU"... Saat air mata "MENETES", namun qadar Allâh berkata"TERSENYUMLAH"... Saat segala na terasa "MEMBOSANKAN", namun qadar Allâh berkata "TERUSLAH MELANGKAH"... Biidznillaah... Kita merancang sesuatu, ALLAH juga merancang seuatu yang dirahasiakan-NYA buat kita. Namun, Rancangan ALLAH itu LEBIH baik. ..yang Terbaik. . .dan yang PALING baik daripada rancangan kita. Karena ALLAHU Yaa 'Aliimu Yaa HAKAM (Yang Maha Mengetahui dan Yang Maha Menetapkan) !!! Jadi, kita sebagai hambaNYA. . Jangan pernah PROTES atau PUTUS ASA. Yakinlah... ♥ ALLAH ada untukku, untukmu, dan untuk kita semua ♥Insha'ALLAH !!

MANUSIA TERAKHIR MASUK SYURGA

Dari Abu Hurairah r.a. katanya: “Bertanya orang banyak kepada Rasulullah s.a.w: “Apakah kami akan melihat Zat Allah di hari kiamat kelak ya Rasulullah?” Jawab baginda: “Apakah kamu terhalang memandang bulan purnama raya?” Jawab mereka itu: “Tidak!”. Berkata pula Rasulullah s.a.w: “Adakah kamu sukar melihat matahari ketika tidak awan menutupinya?” Jawab mereka itu: “Tidak tuan!” Maka berkata Rasulullah s.a.w: “Demikianlah jelasnya kamu akan dapat melihat Allah kelak.”
Kemudian Rasulullah s.a.w meneruskan perkataannya, kata beliau: “Pada hari kiamat nanti Allah akan mengumpulkan semua manusia lalu bertitah: “Hendaklah tiap-tiap orang mengikut siapa/apa yang disembahnya didunia.” Mendengar itu maka penyembah matahari mengikut matahari, penyembah bulan mengikut bulan, pemuja thoghut mengikut thoghut dan di dalam rombongan mu’min (yang belum bergerak) terdapat pula kaum munafiq.
Kemudian Allah Taala datang kepada mereka itu dengan wajah yang tidak dikenal, lalu berkata: “Aku Tuhanmu.” Maka jawab mukminin: “Kami berlindung kepada Allah dari godaanmu! Kami tidak akan bergerak dari sini sebelum datang Tuhan kami yang sejati, dan apabila Ia datang kepada kami, dapat kami mengenalNya.”
Setelah itu Allah Taala datang kepada mereka dengan rupaNya yang dikenal oleh orang-orang Mukmin itu, lalu berkata: “Aku Tuhanmu”. Maka dijawab kaum mukmin: “Benar, Engkaulah Tuhan kami, mereka itupun segera mengikutNya.” Berkata pula Rasulullah s.a.w “Nun disana di atas api neraka dibentangkan titian, maka umatkulah yang pertama menyeberang titian itu. Pada saat itu tak seorang pun dibenarkan berbicara kecuali Rasul-Rasul pesuruh Allah; seruan Rasul-Rasul ketika itu: Oh Tuhan! selamatkanlah, selamatkanlah!”
Ditengah-tengah api neraka itu terdapat banyak besi-besi melengkung seperti lengkung pancing, seperti duri sa’dan.” Kata Rasulullah s.a.w kepada sahabat-sahabat yang hadir: “Adakah kamu pernah melihat sa’dan?” Jawab mereka: “Ya!” “Seperti duri sa’dan itulah bentuk besi-besi itu, hanya saja besarnya tidak terkira, dan itu kelak yang akan mengait manusia yang sedang meniti, menurut imbangan dosa masing-masing. Yang beriman akan terlepas dari kaitannya dan yang berdosa, terkena , tetapi akhirnya dilepaskan.”
Setelah Allah selesai mengadili hamba-hambaNya dan berkehendak dan mengeluarkan penghuni neraka dengan rahmatNya, dititahkanNya kepada malaikat-malaikat untuk mengeluarkan mereka yang diberiNya rahmat, kerana di dunia mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. Malaikat-malaikat yang mendapat perintah itu pun dapat mengenal orang-orang yang berkata “tiada tuhan yang disembah kecuali Allah” dengan adanya bekas sujud sembahyang yang memang tidak dimakan api neraka.
Kemudian segeralah Malaikat-malaikat itu mengeluarkan mereka dalam keadaan hangus rentung, kemudian dituangkan ketubuh masing-masing air hidup, maka tumbuhlah masing-masing kerana air itu seperti tumbuhnya jenis biji setelah banjir surut.
Setelah hal itu selesai seluruhnya, rupanya disana masih tinggal seorang lelaki yang menghadap mukanya ke neraka dialah yang terakhir sekali masuk ke dalam syurga. Kepada Allah ia bermohon dengan bersungguh-sungguh agar mukanya dapat dipalingkan dari api neraka itu, dengan alasan bau dan nyalaannya telah menghancur luluhkan dirinya. Demikianlah permohonan itu berkali-kali diulangnya.
Kemudian Allah berkata kepadanya: “Kalau Aku kabulkan permintaan ini apakah tak ada permohonan yang lain lagi?” Jawab orang itu: “Tidak!” dan ia berjanji keras kepada Allah bahawa ia tidak akan meminta sesuatu apapun lagi. Permohonan orang itu pun dikabulkan Allah Taala. Setelah terlihat olehnya kemewahan syurga, terdiamlah ia beberapa lama.
Kemudian ia bermohon lagi kepada Allah agar dapat disampaikan ke pintu syurga itu, Berkata Allah kepadanya: “Bukankah engkau telah berjanji keras tak akan meminta apa-apa lagi? Celaka anak Adam ini! Alangkah pemungkirnya!” Maka orang itupun bermohon kedua kalinya kepada Allah serta berjanji pula tak akan menambah permohonannya lagi.
Setelah permohonan orang itu dikabulkan Allah dan terlihatnya kemewahan syurga, terdiamlah ia beberapa lama. Kemudian ia bermohon kepada Allah magar dapat disampaikan ke pintu syurga. Setelah ia tiba di sana terbukalah pintu syurga itu selebar-lebarnya, dan dilihatnya segala kenikmatan dan kegembiraan, kemewahan yang ada di dalamnya. Dia tercengang takjub dan tak dapat berkata-kata. Kemudian ia bermohon pula ketiga kalinya agar dapat dimasukkan ke dalamnya, seraya berjanji seperti janji yang lampau. “Alangkah pemungkirnya kamu hai anak Adam!” kata Allah Taala kepadanya. Jawabnya: “Oh Tuhan! jangan kiranya hamba ini menjadi orang-orang yang celaka.” Demikianlah permohonan itu diulang-ulang, akhirnya tertawalah Allah Taala seraya bertitah: “Masuklah engkau ke dalam syurga ini!”
Maka apabila masuk ke dalamnya , bertitahlah Allah: “Sekarang dapatlah engkau mencita-citakan apa saja keinginanmu!” Orang itupun segera bermohon berbagai-bagai permintaan dan mencita-cita bermacam-macam kenikmatan sehingga Allah Taala memperingatkannya kepada soal-soal yang tertentu dari kenikmatan yang tak diketahuinya. Akhirnya apabila orang itu telah merasa puas, berkatalah Allah Taala kepadanya: “Nikmatilah kemewahan yang telah ada ini, bahkan akan ditambah lagi dengan berbagai nikmat sebanyak itu pula. (Hadith Sahih Riwayat Imam Muslim)
Dalam hadith lain diceritakan:
Abdullah bin Mas’ud r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya aku benar-benar tahu ahli Neraka yang terakhir keluar dari sana dan ahli Syurga yang terakhir masuk ke Syurga iaitu seseorang yang keluar dari Neraka secara merangkak lalu Allah Taala berfirman kepadanya: Pergilah, masuklah ke dalam Syurga, maka dia pun mendatangi Syurga, tetapi terlintas di fikirannya bahawa Syurga itu telah pun dipenuhi. Oleh itu dia kembali dan berkata: Wahai Tuhanku, aku telah temui Syurga itu namun ianya telah penuh. Allah Taala berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam Syurga, maka dia pun mendatangi Syurga, tetapi terlintas di fikirannya bahawa Syurga itu telah dipenuhi lalu kembali semula dan berkata: Wahai Tuhanku, aku telah temui Syurga itu tetapi ianya telah penuh. Allah berfirman: Pergilah, masuklah ke dalam Syurga kerana sesungguhnya ianya untukmu seumpama dunia dan sepuluh kali gandanya atau sesungguhnya ianya bagimu sepuluh kali ganda dunia. Lelaki itu berkata: Adakah Engkau mengejekku atau mempermain-mainkan aku, kerana Engkau adalah Maharaja? Maka Abdullah bin Mas’ud berkata: Aku benar-benar melihat Rasulullah s.a.w tertawa sehingga ternampak gigi geraham baginda dan dikatakan: Itulah Ahli Syurga yang paling rendah kedudukannya. (Hadith Sahih Riwayat Imam Muslim)

ARAH TUJU ROH SELEPAS MATI

Diriwayatkan dari Al-Bara’ bin ‘Azib r.a katanya: Kami telah keluar bersama-sama Nabi s.a.w, mengiringi jenazah seorang lelaki dari kaum Ansar, lalu kami sampai ke kuburnya yang disediakan. Rasulullah s.a.w pun duduk lalu kami duduk disekelilingnya dengan keadaan tidak bergerak dan membisu; manakala Baginda s.a.w pula mencucuk-cucuk tanah dengan seranting kayu yang ada di tangannya. Setelah itu Baginda s.a.w mengangkat kepalanya lalu bersabda: “Mintalah kamu perlindungan kepada Allah dari azab kubur”, (diulanginya sabdanya itu) dua atau tiga kali.
Kemudian Baginda s.a.w bersabda lagi: “Sesungguhnya hamba Allah yang mukmin (ketika hendak mati) apabila ia berada dalam keadaan terputus dari dunia dan sedang menghadapi akhirat, akan turunlah kepadanya Malaikat-malaikat dari langit, putih bersih wajah mereka seolah-olah matahari, dengan membawa kain kafan bersama mereka dari kain-kain kapan syurga, dan Hanut (Pachai iaitu serbuk campuran dari benda-benda yang harum yang ditabur kepada mayat semasa dikapankan) dari yang ada di syurga, sehingga mereka duduk jarak daripadanya sejauh mata memandang.
Kemudian datang Malakul Maut lalu duduk di sisi kepalanya sambil menyerunya dengan berkata: “Wahai jiwa yang baik! Keluarlah (dan pada satu riwayat ada disebutkan: Orang yang hendak mati dihadiri saat nazaknya oleh Malaikat, maka sekiranya orang itu seorang yang soleh, berkatalah Malaikat: “Keluarlah engkau..) menuju ke tempat keampunan dan keredhaan Allah”. Baginda s.a.w bersabda lagi: “Kemudian roh orang itu keluar, mengalir seperti mengalirnya setitik air dari mulut bekas air (yang terbuat dari kulit kambing), lalu Malakul Maut mengambilnya, maka apabila ia mengambilnya, Malaikat-malaikat (yang ditugaskan untuk itu) tidak membiarkannya di tangan Malakul Maut walau sekelip mata sekalipun lalu mereka mengambilnya kemudian meletakkannya di dalam kain kapan dan Hanut yang tersebut; dan keluar pula dari roh itu bau yang harumnya seperti seharum-harum kasturi yang terdapat di atas muka bumi.”
Baginda s.a.w bersabda lagi: “Kemudian mereka membawanya naik ke langit, maka mereka tidak melalui (semasa membawanya) mana-mana kumpulan Malaikat melainkan kumpulan Malaikat itu berkata: “Roh yang baik ini roh siapa?” Mereka menjawab: “Roh si fulan anak si fulan’ (dengan menyebutkan sebaik-baik namanya yang biasa mereka menamakannya dengan nama-nama itu di dunia), (demikianlah halnya) sehingga berakhirlah perjalanan mereka membawanya ke langit yang pertama; setelah itu mereka meminta dibukakan pintu langit untuknya, lalu dibukakan pintu untuk mereka. Kemudian Malaikat-malaikat yang berkedudukan istimewa di sisi Tuhan dari penduduk tiap-tiap langit menghantar roh itu beramai-ramai hingga ke langit yang berikutnya, sehinggalah mereka berhenti membawanya di langit yang ketujuh. Setelah itu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman kepada Malaikat-malaikat (yang ditugaskan untuk itu): “Simpanlah suratan amal hambaKu ini dalam ‘illiyyin (tempat simpanan surat amal orang-orang yang berbakti) dan bawalah dia balik ke bumi, kerana sesungguhnya Aku telah menciptakan manusia dari bumi, dan ke bumi juga Aku kembalikan mereka, serta dari bumi pula Aku keluarkan mereka sekali lagi.”
Baginda s.a.w bersabda lagi: “Dan sesungguhnya orang yang kafir (ketika hendak mati) apabila ia berada dalam keadaan terputus dari dunia dan sedang menghadapi akhirat, akan turunlah kepadanya Malaikat-malaikat dari langit, hitam muka mereka, dengan membawa kain-kain kasar seperti kain kadut; lalu mereka duduk jarak daripadanya sejauh mata memandang. Kemudian datang Malakul Maut, lalu duduk di sisi kepalanya sambil menyerunya dengan berkata: “Hai jiwa yang jahat! Keluarlah (dan pada satu riwayat disebutkan: Maka apabila orang itu orang jahat, berkatalah Malaikat: “Keluarlah engkau..) menuju ke tempat kebencian dan kemurkaan Allah.”
Baginda s.a.w bersabda lagi: “Kemudian roh orang itu berselerak di merata jasadnya (kerana takut hendak keluar), lalu disentap rohnya itu oleh Malakul Maut sebagaimana sebatang besi pembakar daging disentap dari segumpal bulu yang basah; Malakul Maut pun mengambilnya, maka apabila ia mengambilnya, Malaikat-malaikat (yang ditugaskan untuk itu) tidak membiarkannya di tangan Malakul Maut walau sekelip mata sekalipun sehingga mereka meletakkannya dalam kain kasar yang tersebut; dan keluar pula dari roh itu bau yang sebusuk-busuk bau bangkai yang ada di atas muka bumi. Kemudian mereka membawanya naik ke langit, maka mereka tidak melalui (semasa membawanya) mana-mana kumpulan Malaikat melainkan kumpulan Malaikat itu berkata: “Roh yang jahat ini roh siapa?” Mereka menjawab: “Roh si fulan anak si fulan,” (dengan menyebutkan seburuk-buruk namanya yang biasa dipanggil dengan nama-nama itu di dunia); (demikianlah halnya) sehingga berakhirlah perjalanan mereka membawanya ke langit yang pertama, setelah itu mereka meminta dibukakan pintu langit untuknya, tetapi tidak dibukakan baginya.
Kemudian Rasulullah s.a.w membaca (ayat 40 Surah al-A’raf ), ertinya: “Tidak sekali-kali akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk syurga hingga unta masuk di lubang jarum.” Kemudian Baginda s.a.w bersabda: Lalu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman kepada Malaikat: “Simpanlah suratan amal jahatnya di dalam sijjin (tempat simpanan surat amal jahat orang-orang yang berdosa), yang letaknya di bumi yang terkebawah sekali. Lalu dicampakkan rohnya ke situ.”
Allah berfirman, “Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al-Baqarah [2]: 216)
♥~Jgn Bangga DIRI Dgn Kulit Mulus Gebu Kita..
Kerana Semua Tu Akan Menjadi Makanan Cacing...
♥~Jgn Bangga DIRI Dengan Banglow2 Yang Mewah..
Kerana Rumah Terakhir KITA Adalah KUBUR...
♥~Jgn Terlalu Bangga DIRI Dengan Tittle ‘’DATO’’TAN SRI’’ APA SAJA..
...Kerana Tittle Kita Yg Terakhir Adalah ALMARHUM/ALMARHUMAH.
♥~Biar Kita Di Pandang Hina Di Mata Manusia...Tapi Betapa Mulianya ALLAH Memandang Kita Di Sisinya... ~♥.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah: 186)
Apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. (asy-Syuura:30)